Mengusung konsep one stop entertainment, Starlight memanjakan para konsumennya.
Setelah puas, kata yang paling tepat: tidak pernah puas, menyelami keindahan alam laut Raja Ampat, kami pun harus meninggalkannya dengan speedboat menuju Sorong. Kaki kami pun kembali menginjak pelabuhan tradisonal Klaling saat sore menjelang.
Di kota yang berasal dari kata Soren, dalam bahasa Biak Numfor yang berarti laut yang daIam dan bergelombang, kami menginap 2 hari. Di kota yang menjadi pintu keluar masuk Provinsi Papua dan Kota Persinggahan, ini suasananya begitu berbeda dengan kota-kota di Papua lainnya. Lebih terbuka dan lebih, maklum Sorong juga tumbuh menjadi kota industri, perdagangan dan jasa.
Sehabis beres-beres, kami pun menyambangi Tembok Berlin, begitu rekan kami di Sorong menyebutnya. Tembok berlin merupakan salah satu pusat kuliner di Sorong. Beragam jenis makanan tersedia mulai dari seafood hingga makanan khas manado dengan paniki-nya. Lantas mengapa disebut tembok berlin? Karea pusat jajanan ini berada di pinggir laut dan hanya dibatasi dengan tembok.
Maknyus makanan yang kami santap malam itu. Menunya ikan baronang bakar, kepiting saos tiram ukuran besar dan udang rebus. Benar-benar menggugah selera. Setelah perut terisi penuh, acara kami lanjutkan menuju pusat hiburan malam di kota yang penuh dengan sisa-sisa peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda (Heritage Nederlands Neuw Guinea Maschcapeij/NNGPM).
Tak sampai 30 menit, kami pun tiba disebuah bangunan dengan sentuhan rowami pada bagian depannya. Gedung tanpa papan nama ini ternyata Starlight. Sebuah pusat hiburan malam terlengkap dan termegah tidak saja di Sorong, tapi juga di Papua.
Gedung berlantai empat ini, memang benar-benar diniatkan oleh pengelolannya menjadi pusat hiburan (one stop entertainment). Kami tiba sekitar jam 22.00 waktu setempat dan langsung menuju lantai 2 yakni ruang diskotik. Setibanya di sana ternyata masih kosong melompong, hanya beberapa staf saja yang terlihat tengah sibuk mempersiapkan peralatan musik. “Boss terlalu pagi datangnya,” ujar salah satu staf Straligth.
Istilah pagi memang dikenal dalam dunia hiburan malam. Ketimbang bengong, kami pun sepakat untuk menjajal setiap wahana yang ada di Starlight. Pertama-tama kami main billiard di lantai 1 dengan harga sewa Rp 40.000/jam (malam) dan Rp. 20.000/jam (siang). Berhubung bukan pemain billiard professional, kami pun bermain bola 9. Satu kali permainan kami habiskan waktu 20 menit. Sekali lagi harap maklum.
Agar ingin rileks tanpa ada gangguan, mengapa tidak memilih bermain billiard diruangan VIP. Hanya ada satu meja, dan bisa karaoke. Cuma harganya lumayan mahal, dibandingkan yang diruangan biasa.
Puas bermain billiard dan waktu sudah menunjukkan 23.00, kami pun berianjak menuju lantai 2. Benar saja, ruang diskotik mulai dipadati para kawula muda Sorong. Di atas panggung grup band asal Makassar tengah performing dengan lagu-lagu yang menghentak. Ditambah kepulan asap rokok kian panaslah suasana ruangan. Setelah membawakan beberapa lagu, suasana berganti dengan dentuman musik dari Dj yang membuat para tamu bergoyang.
Puas di lantai 2, kami pun beranjak ke lantai 3. Waktunya berkaraoke.kami memilih China Room, salah satu room dari 8 room tematik yang ada. Diantaranya Jepang, Italia, Paris, New York, Afrika, Papua dan Starlight.
Ditemani dua orang gadis pemandu lagu, setidaknya memudahkan kami untuk tidak repot-repot memilih lagu, ternyata lengkap juga catalog lagunya. Mulai yang sedang in hingga lagu-lagu lawas. Pun dengan sound systemnya yang jernih terdengarnya. Satu demi satu lagu mengalun dengan sukses meski terdengar sedikit sumbang. Tapi siapa yang perduli yang penting nyanyi sampai suara serak, mulai lagu yang melankolis hingga rock.
Tanpa terasa dua jam sudah kami menjelma menjadi once, gleen fredly atau pasha ungu. Jam sudah 02.00, waktunya untuk kembali ke hotel. Sayangnya satu wahana yang belum sempat kami jajal yakni massage. Padahal menurut pengelolanya, Susi, terapisnya sangat terampil dan terseleksi meski hanya massage tradisional. Tapi tidaklah mengapa, lagian mana enak massage jam 02.00, bisa-bisa kami pindah tempat tidur.
Menurut Susi, Starlight yang sudah berdiri sejak tahun 2007 memang diniatkan untuk menjadi pusat hiburan terlengkap di Sorong dan Papua, sehingga para tamu yang datang tidak perlu repot-repot untuk mencari hiburan ke tempat lain.
Bahkan kedepannya, menurutnya, manajem Starlight akan membangun hotel di lokasi yang sama. Tujuannya apalagi kalau bukan ingin memanjakan para tamu yang datang ke Sorong. *** OSP
teman saya cewe dari jawa barat dari oktober 2011 sampai maret 2012 kerja di monalisa trus katanya pindah ke starlight. saya kehilangan kontak dgn "dia". apa ada yg bisa bantu temukan "dia" di starlight
BalasHapus*Kunjungi situs Film kami di
BalasHapushttp://nontonfilmrwb.blogspot.com
http://cinemalayar21.blogspot.com
Redwinbet hadir untuk anda dengan web terpercaya yg menyediakan
berbagai permain judi online seperti:
-Sbobet
-Sbobet Casino
-IBC Bet
-Sabung Ayam
-Toto ISIN 4D
-1SCasino
-ION Casino
-Poker IDN
Anda Hobi Taruhan Bola atau anda hobby bermain casino ? Kami hadir
untuk anda, AGEN JUDI TERPERCAYA,jadi member dan BUKTIKAN sendiri
Nikmati Promo menarik dari redwinbet:
*Khusus SportBook
-BONUS 20% UNTUK DEPOSIT PERTAMA & 10 % UNTUK MEMBER LAMA
-Bonus Cashback Sampai dengan 10%
*Khusus Casino
-Bonus Rollingan 0,7%
*Khusus Poker
-Bonus Deposit 10%
-Bonus Turnover 0.5%
-Bonus Referral 10%
viagra 100mg asli papua
BalasHapusjual viagra di papua
Viagra kota papua
viagra cod papua
Jual viagra bayar di tempat papua
Viagra asli Bali
Bang nus,seurity starligh masih ada.di sana..
BalasHapus